Pengertian Erosi dan Macam-macam Erosi|Erosi terdiri atas beberapa macam dengan proses terjadinya tahukah apa itu pengertian erosi ?..Erosi adalah Pengikisan dan
pemindahan hasil-hasil pelapukan disebabkan oleh air, angin, dan
gletser dari tempat asal ke tempat lain. Erosi memiliki sebab yang dapat
menimbulkan dampat-dampak dari erosi baik itu yang positif dan negatif
atau baik itu yang bermanfaat dan merugikan tetapi terkadang kerugian
atau sifat negatif lebih banyak dibandingkan manfaat sehingga proses
erosi harus ditanggulangi dengan cara-cara atau tindakan pastinya agar
tak menyebabkan kerugian nantinya baik itu bagi pemerintah maupun warga
apa lagi sampai-sampai menelan korban jiwa. Erosi Permukaan batuan yang
telah lapuk mudah sekali dihanyutkan oleh air yang mengalir atau bahkan
tertiup oleh angin. Berdasarkan proses terjadinya, ada empat macam
erosi:
Macam-macam Erosi
a. Erosi oleh Air Sungai
(Erosi yang pada lahan miring) |
Di bagian hulu, arus sungai sangat deras dan mengakibatkan erosi bekerja
secara vertikal (ke dasar sungai) sehingga mengubah bentuk badan sungai
menjadi lembah-lembah berbentuk huruf V.
Di bagian muara, arus sungai semakin lambat karena sungai mengalir di
tempat yang semakin datar, sehingga erosi ke arah dasar sungai semakin
kecil, akan tetapi erosi yang lebih besar terjadi ke arah dinding sungai
(erosi horizontal). Akibatnya, pada bagian muara, sungai-sungai semakin
melebar, sehingga mengubah badan sungaimenjadi lembah-lembah berbentuk
huruf U.
b. Erosi oleh Air Laut (Abrasi)
(Formasi gua-gua laut lama kelamaan akan hilang danterbentuk stack karena proses abrasi ) |
Erosi oleh air laut disebut abrasi atau erosi marine yang disebabkan
oleh hempasan ombak di pantai. Abrasi sangat besar pengaruhnya pada
pantai-pantai yang curam. Di daerah pantai yang hutan bakaunya sudah
habis ditebang, abrasi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan di
sepanjang pantai. Bentuk-bentuk muka bumi akibat abrasi terlihat pada
pantai yang curam berupa gua-gua, pintu air, stack, dan cliff. Mula-mula
bagian bawah dari pantai yang curam terkorek sedikit demi sedikit oleh
kikisan air laut, lama kelamaan terbentuklah gua-gua, rongga-rongga,
ataupun pintu-pintu air. Gua-gua yang terbentuk cukup besar dan akhirnya
runtuh, kemudian karena proses abrasi selanjutnya terbentuk lagi
gua-gua yang baru. Kedalaman gua-gua yang terbentuk sangat tergantung
pada jenis batuan pantai. Pada pantai yang terdiri dari batuan yang
keras, dapat terbentuk gua yang lebih besar dan dalam. Stack adalah
tonggak-tonggak batu yang nampak berdiri di atas permukaan laut yang
merupakan sisa-sisa batuan. Tonggak-tonggak batu ini adalah merupakan
bagian batuan-batuan yang keras sehingga tahan terhadap pukulan
gelombang Taut. Cliff adalah pantai yang terjal, terjadi karena kikisan
air Taut terhadap pantai. Kadang-kadang kemiringannya mencapai 900
(tegak lurus dengan permukaan air Taut). Abrasi di pantai yang curäm
mengakibatkan penyempitan daratan sepanjang pantai.
c. Erosi oleh Gletsyer
(Perkembangan Cliff yang terjadi didaerah teluk akan dapat membentuk fyord) |
Pengikisan oleh gletsyer disebut erosi glasial atau eksarasi. Gletsyer
adalah lapisan es yang bergerak secara perlahan menuruni lembah di
lereng pegunungan akibat gaya beratnya sendiri. Karena gerakan gletsyer
ini maka terjadi pengikisan terhadap dasar dan samping kanan-kiri lembah
tersebut. Puing-puing hasil kikisan gletsyer tersebut akhirnya
diendapkan pada ujung gletsyer pada saat gletsyer mulai mencair. Endapan
oleh gletsyer disebut moraine. Bentukan muka bumi akibat dari erosi
glasial antara lain Pantai fyord dan danau glasial. Fyord adalah teluk
yang amat dalam, menjorok ke daratan dengan pantai yang curam serta
sempit. Danau glasial merupakan danau yang terbentuk karena lapisan
tanah yang terkikis gletsyer sehingga terbentuk suatu lekukan. Contoh
danau glasial antara lain: danau-danau yang terdapat di Swiss,
danau-danau besar diKanada, yang terjadi pada zaman es, yaitu masa
ketika sebagian permukaan bumi tertutup oleh es yang lebih luas
dibanding saat ini (zaman glasial). Setelah zaman es berakhir,
lekukan-lekukan pada permukaan bumi hasil pengikisan gletsyer tersebut
terisi air, demikian pula hasil kikisan gletsyer yang di tepi pantai
membentuk fyord, seperti pantai-pantai di Norwegia.
d. Erosi oleh Angin
Erosi angin disebut deflasi, terjadi terutama di daerah-daerah kering,
seperti gurun. Kekuatan angin menjadi faktor yang penting dalam
perombakan muka bumi, yaitu mengikis dan membangun bentuk bentuk muka
bumi. Batuan yang mengalami pelapukan, dikikis dan diangkut oleh angin.
Apabila kekuatan angin mulai melemah, bahan-bahan yang diangkut mulai
diendapkan. Disamping deflasi, di gurun juga terjadi korasi yaitu angin
yang mengangkut pasir dengan kerasnya mengikis batu-batuan di daerah
tersebut. Pengikisan semacam ini akan mengasah dan mengikis batuan yang
kuat.
Bentuk-bentuk muka bumi akibat deflasi dan korasi antara lain:
- Batu jamur, bentuknya menyerupai jamur/cendawan.
- Arch, yaitu batu yang bentuknya agak melengkung dan berlubang seperti terusan. Batu ini terjadi karena korasi mengasah bagian bätuan yang lembek dan pengaruh korasi kurang pada bagian atas.
- Batu angin, yaitu batu yang bagian atasnya dibatasi oleh tiga bidang atau lebih sehingga bentuknya hampir menyerupai piramida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar